Buku Fotografi & Entrepreneurship
Buku Literasi Fotografi
BUKU/EBOOK UNTUK INTELEKTUALITAS FOTOGRAFI KITA!
Buku ini hadir menawarkan catatan-catatan pemikiran fotografi Irwandi dalam kaitannya dengan literasi visual. Fotografi tidak bisa lepas begitu saja dengan konteks yang melingkupinya, selain juga memiliki sejarahnya sendiri. Sebagai salah satu entitas visual, fotografi memiliki kekhasan tersendiri. Forografi ditemukan pada era modern yang tergabung dari berbagai aspek, antara lain ilmu pengetahuan (fisika, kimia, teknologi informasi) serta praktik visualisasi, reproduksi, dan seni. Berdasarkan hal ini, fokus manusia sebagai pengguna fotografi sangat beragam, misalnya memilih untuk fokus pada teknologi fotografi atau aspek visualisasi fotografi.
TENTANG PENULIS
Irwandi, Associate Professor di bidang fotografi, dosen Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Irwandi sudah 26 tahun berkecimpung di bidang fotografi, seniman foto berbasis old photographic processed, saat ini menjabat sebagai Dekan FSMR ISI Yogyakarta (Periode 2020-2024). Tahun 2019, ia mempelajari teknik cetak carbon transfer, liquid emulsion, dan wet collodion di Gold Street Studio Australia atas kerja sama D’Arno Gallery dan Jurusan Fotografi FSMR ISI Yogyakarta. Pameran yang pernah diikuti antara lain Jalan Menuju Industri Kreatif (JMMK) dan Abad Fotografi. Irwandi saat ini menduduki jabatan fungsional Lektor Kepala/ Associate Professor di bidang Fotografi. Hingga saat ini aktif dalam sejumlah asosiasi dan organisasi fotografi dan seni media pada umumnya, menjadi tenaga ahli untuk beberapa direktorat di kementerian.
Klik pada gambar untuk pembelian
Sesuai dengan judulnya, buku ini merupakan sebentuk usaha untuk memberikan gambaran bagaimana melakukan pembacaan karya fotografi, khususnya fotografi potret. Maksud pembacaan dalam buku ini ialah upaya untuk memahami interaksi antara fotografer, aspek-aspek teknis, identitas, serta aspek sosial budaya yang melingkupi proses penciptaaan foto potret, sehingga menjadikannya bermakna. Asumsi yang dikembangkan disini ialah bahwa aspek-aspek tersebut saling berkaitan sehingga memengaruhi wujud akhir sebuah karya. Kassian Cephas dan Indra Leonardi, dipilih sebagai dua orang tokoh fotografi yang karyanya dikaji dalam buku ini karena memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Hal itu dimaksudkan agar para pembaca mendapatkan deskripsi-deskripsi yang kaya informasi sambil membuka peluang bagi pembaca untuk melakukan komparasi secara mandir
Penerbitan buku ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat budaya mengamati fotografi lebih dari penelaahan teknisnya. Dalam buku ini,dipaparkan satu kasus penelitian yang mengetengahkan studio foto komersial di Yogyakarta dalam konteks sejarah dan aspek-aspek artistiknya. Sejarah dan aspek artistik studio foto komersial di Yogyakarta dipaparkan dalam bentuk tulisan ilmiah dengan harapan pembaca dapat menemukan beberapa penerapan metode riset dan teori di bidang fotografi.
Buku ini hadir menawarkan catatan-catatan pemikiran fotografi Irwandi dalam kaitannya dengan literasi visual. Fotografi tidak bisa lepas begitu saja dengan konteks yang melingkupinya, selain juga memiliki sejarahnya sendiri. Sebagai salah satu entitas visual, fotografi memiliki kekhasan tersendiri. Forografi ditemukan pada era modern yang tergabung dari berbagai aspek, antara lain ilmu pengetahuan (fisika, kimia, teknologi informasi) serta praktik visualisasi, reproduksi, dan seni. Berdasarkan hal ini, fokus manusia sebagai pengguna fotografi sangat beragam, misalnya memilih untuk fokus pada teknologi fotografi atau aspek visualisasi fotografi.
Tak terelakkan, respons manusia dalam menggunakan fotografi sebagai medium perekaman visual yang realistik terus berubah. Dahulu, fotografi sarat dengan pengusaan alat, akses, dan keterampilan memotret seorang yang disebut fotografer. Saat kita sudah memasuki era posfotografi, fotografi yang melampaui rekaman realitas secara visual. Menggunakan fotografi masa kini, kita dituntut untuk bisa menguasai banyak hal, terutama tentang literasi, agar fotografi dapat memiliki nilai guna di masyarakat, bukan sebaliknya
Buku ini berisi penjelasan ragam teknik cetak fotografi praanalog/abad ke-19. Fotografi seperti ini masih dapat dilakukan pada saat ini dengan tujuan yang berbeda dibandingkan awal penemuannya. Peluang ekonomipun terbuka bagi pelaku fotografi old print atau fotografi cetak tua.
Lebih Hemat Bundling 4 Ebook
Lifetime acccess ebook
Buku Photopreneurship
PHOTOPRNEUR OUTLOOK
Literasi kewirausahaan yang adapatif dalam fotorgafi masih minim tersedia. Untuk mengisi kekosongan tersebut penulis merilis Photopreneur Outlook setiap akhir tahun yang dapat dimanfaatkan oleh photopreneur sebagai peta jalan dalam membangun usaha jasa fotografinya.
TENTANG PENULIS
Azmi, adalah seorang fotografer potret profesional dengan pengalaman lebih dari 17 tahun. Ia mendirikan File Academy, platform edukasi fotografi dan kewirausahaan, dan aktif sebagai pembicara nasional serta pengurus di Asosiasi Profesi IPPA (Indonesia Professional Photographer Association) dan HIPDI (Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesaia) berkontribusi pada perkembangan industri fotografi di Indonesia.
*Berpartisipasi pada Survey Photopreneur Indonesia dan dapatkan free download Photopreur Outlook