Konferensi Photopreneur Indonesia NIIS 2021

Highlight NIIS 2021

Akhir tahun adalah saat yang tepat bagi seorang pengusaha untuk mengevalusi pencapaian sekaligus mempersiapkan tahun mendatang, termasuk bagi seorang photopreneur.

Itulah sebab untuk ketiga kalinya, event tahunan File Studio, Konferensi Photopreneur Indonesia NIIS 2021 (Newness Idea Integrated Smart) kembali digelar pada 7-9 Desember 2021 di Clove Garden Hotel Bandung.

Sepuluh narasumber hadir untuk berbagi pengalaman dan pandangan dalam mengahadapi persaingan fotografi dan videografi di tahun 2022. Mereka adalah Fusuy Hieros (Wedding Photography Business 4.0), Darwin Hazel (Trend Bisnis Studio Terkini), Vega Prabumi (Kreatif Visual dan Kreatif Bisnis), Aldyanza Imagenic (Membangun Bisnis Fotografi Pernikahan), Marrysa Tunjung Sari (Karya dan Cerita), Gema Ramadhan (Menjadi Fotografer Komersial), Fajar Kristiono (Lighting for Portrait), Yopi Gunawan (Cinematic Video for Couples), dan Azmi File yang memberikan pandangan melalui Photopreneurship Outlook 2022.

Deretan narasumber semakin lengkap ketika Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf RI, Ari Juliano Gema turut hadir memaparkan Hak Cipta dalam Dunia Fotografi dan Videografi.

Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf RI Ari Juliano Gema menerima cenderamata Konferensi Photopreneur Indonesia NIIS 2021

Dalam Photopreneurship Radar Diagram, seorang photopreneur memerlukan peran kerjasama Pemerintah, Akademisi, dan Asosiasi untuk menciptakan ekosistem fotografi yang baik. Hadir Ketua Harian APFI (Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia) Kiki, Sekjen HIPDI (Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia) Indro Kencana, Humas MFI (Masyarakat Fotografi Indonesia) Galih Sedayu, dan perwakilan IPPA (Indonesia Professional Photographer Association) Marrysa Tunjung Sari. Turut menyapa daring Direktur Program IPPA Priadi Soefjanto, dan Dekan Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta Dr Irwandi, M.Sn.

Diskusi antar asosiasi ini menjadi kabar gembira bagi para Photopreneur Indonesia agar terjalin sinergi yang baik antar Asosiasi agat tercipta ekosistem fotografi yang sehat bago para photopreneur.

Tak heran sebanyak 60 peserta dari berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua hadir ke Bandung walau perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Mereka memahami betul perlunya kemampuan teknis fotografi, skill bisnis, networking, dan kolaborasi yang bisa didapatkan dari Konferensi ini akan bermanfaat bagi perkembangan kreatif dan bisnis fotografi videografi yang dibangun.